this blog hope to help the lovers of sports, especially football to get news about the latest football.

Rabu, 10 Juni 2009

Wenger Tolak Formula 6+5

Rencana FIFA untuk membatas jumlah pemain asing dalam sebuah klub melalui formula 6+5 mendapat tentangan dari Arsene Wenger. Menurutnya, itu adalah diskriminasi.

Beberapa waktu belakangan ini, FIFA memang gencar mewacanakan formula 6+5, yakni komposisi enam orang pemain lokal sebuah klub dipadu dengan lima orang pemain asing.

Wenger sejak lama dikenal sebagai penentang wacana ini. Hal itu ditegaskan lagi oleh manajer Arsenal tersebut di sela-sela acara pengenalan Castrol Performance Index di Kuala Lumpur, Selasa (9/6/2009).

"Saya percaya bahwa dunia yang modern itu haruslah terbuka," tukas Wenger menjawab pertanyaan tiga wartawan Indonesia dari detiksport.com, Kompas dan Tabloid BOLA.

"Sepakbola adalah sebuah pesan tentang percampuran. Saya juga percaya bahwa dalam sebuah pekerjaan, kompetisi adalah penting. Aturan itu diskriminatif," imbuh pelatih berkebangsaan Prancis itu.

Arsenal yang saat ini ditukangi Wenger memang salah satu klub yang memiliki banyak pemain asing. Tercatat, hanya Theo Walcott dan Kieran Gibbs, pemain lokal Inggris yang mampu menembus starting eleven The Gunners.

Banyak pihak lantas menuding bahwa kebijakan Wenger dan sejumlah klub lainnya yang banyak memakai pemain asing turut berkontribusi pada tidak berprestasinya tim nasional Inggris dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.

"Anda bisa lihat, (Steven) Gerrard bermain rutin di Liverpool, (Frank) Lampard juga bermain di Chelsea. Itu karena mereka memang pemain yang bagus," kilah manajer asal Prancis itu. "Pemilihan pemain tidak tergantung kepada paspor atau di mana Anda dilahirkan. Mereka dipilih atas dasar kualitasnya."

Dominasi pemain asing dikhawatirkan sejumlah pihak akan menggerus identitas sebuah klub. Namun Wenger sekali lagi menegaskan bahwa hal itu tidak berhubungan dengan identitas.

"Bisa saja saya seorang Prancis berkulit putih, tetapi saya memiliki kebiasaan dan nilai-nilai Malaysia. Itu artinya saya punya identitas kemalaysiaan," katanya. "Tetapi dapat juga saya seseorang yang lahir di sini, tetapi saya sama sekali tidak mewakili nilai-nilai (value) dari orang Malaysia," pungkasnya.

sumber : http://www.detiksport.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar