this blog hope to help the lovers of sports, especially football to get news about the latest football.

Rabu, 10 Juni 2009

Arshavin Tuntut Kenaikan Gaji

Seusai kompetisi Liga Premier musim 2008-09, striker baru Arsenal, Andrei Arshavin mengaku kaget bukan kepalang melihat tingginya besaran pajak yang diterapkan Pemerintah Inggris, yaitu sekitar 40 persen. Jauh berbeda dibanding besaran pajak yang berlaku di Rusia, 13 persen.

Karena itu, Arshavin meradang. Meskipun pendapatannya di Emirates Stadium terbilang tinggi, gajinya mencapai 80 ribu pound atau sekitar Rp 1,3 miliar per pekan, namun pendapatan bersihnya jauh berbeda dibanding prakiraan semula.
Kekagetan Arshavin kian membubung manakala mendengar kebijakan baru Pemerintah Inggris yang akan memberlakukan besaran pajak 50 persen bagi para penerima gaji tinggi yang akan diterapkan pada April 2010.

“Saya mempunyai masalah dengan kontrak saya. Sejumlah item terkait dengan pajak. Hasilnya, saya menerima uang lebih kecil dibanding yang saya perkirakan semula. Memang, bukan hal yang sangat krusial. Akan tetapi, tetap saja soal seperti itu harus diselesaikan. Agen saya sedang berusaha untuk memperbaikinya (detail kontrak),” ungkap Arshavin seperti yang dikutip RIA Novosti, akhir Mei lalu.

Klaim Arshavin dibenarkan agennya, Dennis Lachter. Menurut Lechter, seyogyanya pihak klub harus mampu mengkover cost yang disebabkan kenaikan pajak. “Pemerintah Inggris mencari cara mengatasi krisis melalui orang-orang yang mendapat pendapatan besar di Britania Raya,” tuding Lachter seperti yang dikutip Daily Mail.

“Jika seorang pemain meneken kontrak, logis jika klub berkewajiban memastikan besaran uang yang diterima pemain tersebut. Nah, sekarang, tiba-tiba pajak naik. Pertanyaan pun timbul, mengapa dalam situasi seperti ini para pemain yang harus menderita (menanggung akibatnya)? Seharusnya, pihak klub yang mengatasi masalah seperti itu,” tandas Lachter berapi-api.

Meski demikian, Lachter bersikukuh jika pihak pemerintah-lah yang seharusnya dijadikan kambing hitam, bukan klub. “Krisis ini tidak hanya berdampak kepada Andrey Arshavin seorang, tetapi juga menimpa Frank Lampard, Cristiano Ronaldo, dan, bahkan, Ratu Inggris. Situasinya tidaklah sesederhana yang dipikirkan. Wajar dong, jika setiap orang tidak ingin kehilangan uangnya,” tambah Lachter.

sumber : http://bola.liputan6.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar