this blog hope to help the lovers of sports, especially football to get news about the latest football.

Selasa, 09 Juni 2009

Kaka Pergi, Italia Makin Sepi

Kepergian Kaka ke Real Madrid bukan hanya berarti kehilangan untuk AC Milan, tetapi juga Liga Italia. Dengan hijrahnya bintang asal Brasil itu, Seri A kini bisa dibilang kian sepi.

Setelah sepekan terakhir jadi spekulasi hangat, Madrid akhirnya resmi mendapatkan Kaka. Demikian dipublikasikan Los Merengues dalam situs resminya, Selasa (9/6/2009) pagi WIB.

Disebutkan kalau pemain berusia 27 tahun itu menyepakati kontrak berdurasi enam tahun dengan Real Madrid. Untuk mendapatkannya dari Milan, Los Blancos dikabarkan harus merogoh kocek hingga 68 juta euro (sekitar Rp 948 miliar).

Sejak muncul secara 'tiba-tiba' di tahun 2003, Kaka telah menjadi salah satu nyawa kekuatan dan ikon Rossoneri. Oleh karena itu wajar apabila ada penggemar Milan yang tak rela dengan kepergiannya. Bahkan kelompok ultras Milan sudah jauh-jauh hari menentang penjualan Kaka ke Madrid.

Kaka sendiri sebenarnya telah berkali-kali menyatakan keengganannya untuk pergi. Tetapi pada akhirnya ia tak bisa menentang kebijakan klub dan menyebut bahwa keputusan ini adalah yang terbaik bagi dirinya dan Milan.

Uniknya, kepergian Kaka juga memberikan dampak kepada Seri A. Dengan hengkangnya suami dari Caroline itu ke Spanyol, bisa dibilang Seri A kini sepi bintang. Padahal kalau melihat medio pertengahan hingga akhir 90-an, Italia merupakan salah satu liga yang paling diminati oleh pemain-pemain top.

"Sepuluh tahun lalu, (Lionel) Messi dan (Cristiano) Ronaldo mungkin mau bermain di Italia. Tetapi kini, bisa jadi tak ada seorang pun yang bahkan mempertimbangkannya," ujar Wakil Presiden Milan Adriano Galliani di Reuters.

Apa yang menyebabkan Italia mengalami kemunduran? Salah satu faktornya adalah krisis keuangan yang membelit klub-klub besar di sana. Sekitar sepuluh tahun lalu Lazio bisa membeli Juan Sebastian Veron dan Christian Vieri dengan harga mencapai 19 juta poundsterling (sekitar Rp 305 miliar). Bahkan mereka pernah memecahkan rekor transfer termahal ketika membeli Hernan Crespo dari Parma dengan harga 35 juta pounds (sekitar Rp 563 miliar).

Tetapi beberapa tahun setelahnya Lazio mengalami penurunan di awal tahun 2000-an. Nama mereka tenggelam seiring dengan terkurasnya uang klub. Mereka bahkan sempat mengalami kesulitan mencari sponsor, dan ujung-ujungnya presiden yang membawa mereka ke puncak kejayaan, Sergio Cragnotti, mundur dengan diiringi isu skandal keuangan.

Kini sebutlah bintang yang tersisa di Seri A. Ronaldinho dengan segala kemahsyurannya bersama Barcelona mungkin bisa masuk dalam kategori ini. Namun ia relatif gagal menunjukkan kemampuan terbaiknya musim lalu. Lalu, selain Dinho siapa lagi?

Salah satu nama besar lainnya, yakni Zlatan Ibrahimovic, bahkan terang-terangan menyatakan bahwa dirinya sudah puas bermain di Italia. Ia kini tengah menatap karir di luar Seri A dan klub Spanyol lainnya, Barcelona, dikabarkan menjadi tujuan berikutnya.

"Saya tak bisa melihat diri saya memakai kostum klub yang sama bertahun-tahun. Saya sudah memenangi segalanya di Italia, saya tak tahu lagi apa yang bisa saya raih di sini," tandas penyerang Inter Milan itu.

Salah satu contoh lainnya adalah bagaimana Frank Lampard menolak bergabung dengan Inter pada awal musim lalu. Padahal yang membujuk pemain Chelsea itu adalah Jose Mourinho, salah seorang pelatih yang pernah dekat dengannya.

Setelah berbagai spekulasi panjang, Lampard akhirnya memutuskan untuk bertahan di Chelsea. Bahkan gelandang internasional Inggris ini memperpanjang kontraknya bersama The Blues.

Jadi, benarkah kini Liga Italia sudah kehilangan daya tariknya?

sumber : http://www.detiksport.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar